5 Film Terbaik 2010

Tanpa mengabaikan kehebatan Satu Jam Saja, Tanah Air Beta, Madame X, Hari Untuk Amanda, dan I Know What You Did On Facebook ini daftar film terbaik 2010 versi salah satu Tabloid yang saya ambil.

1. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Pemain: Reza Rahadian, Laura Basuki, Rasyid Karim, Henidar Amroe,
Sutradara: Benni Setiawan untuk Mizan Production
Persoalan cinta yang terhalang tembok perbedaan agama sebuah keniscayaan di tengah negeri kita yang majemuk. Cinta konon buta, tak mengenal agama atau latar belakang sosial pelakunya. Tema begini sangat sensitif dan berbahaya bila filmnya tak digarap dengan baik. Bisa-bisa salah satu pihak merasa dicederai dengan sikap yang akhirnya dipilih. Mizan Productions bersikap moderat sekaligus realistis. Rosid (Reza Rahadian) yang Islam menjalin cinta dengan Delia (Laura Basuki) yang Katolik.
Hebatnya, Benni Setiawan tidak memberi fatwa yang ini salah dan itu benar. Ia menawarkan wacana. Pada akhirnya, penonton (lewat tokoh di film) dibiarkan memilih apa yang baik bagi mereka. Ah, film model begini seharusnya sering-sering dibuat sineas kita! Agar negeri ini tidak dibuat gerah oleh aksi sepihak main bilang kafir pada sesama umat.



2. Minggu Pagi di Victoria Park
Pemain: Lola Amaria, Titi Sjuman, Doni Alamsyah, Donny Damara
Sutradara: Lola Amaria untuk Pic[k]lock Production
TKW, TKI, pahlawan devisa atau apa pun namanya adalah isu abadi. Rutin menghiasi headline koran dan TV. Setelah itu? Menguap digantikan isu-isu lain. Derita TKI menjadi komoditas penguras empati. Selebihnya, hanyalah wacana tentang bekal ponsel pada setiap TKW, gugatan antarnegara, dan sidang. Lola dengan cerdas mengangkat isu ini ke layar lebar. Meski isu yang diusung berpotensi bikin kepala cenut-cenut, Lola berhasil mengemas dengan gaya bertutur runut sekaligus jenaka.
MPdVP satu di antara sedikit film Indoensia peka jaman. Ia paham, yang dibutuhkan negara ini adalah jeweran atas masalah yang selalu berulang, berlarut, dengan penyelesaian nyaris buntu. Mereka yang bertanggung jawab tentu berkelit, “Ah, enggak semua nasib TKW tragis. Media aja yang lebay. Selalu mengangkat TKW yang teraniaya. Bukan yang sukses.” Kalau begitu kita lihat saja Pak, apakah tahun depan daftar TKW teraniaya bertambah panjang?

3. Sang Pencerah
Pemain: Lukman Sardi, Zaskia A Mecca, Slamet Rahardjo, Giring Ganesha
Sutradara: Hanung Bramantyo untuk MVP Pictures
Jika 2006 menyembulkan judul kontroversial Ekskul, maka judul paling bikin geger tahun ini, Sang Pencerah. Tidak lolos seleksi di FFI, namun menerima pujian selangit. Andai film ini lolos, Lukman Sardi akan “mempersulit” langkah Reza Rahadian meraih Citra kedua. Kekuatan sekaligus titik lemah film ini terletak pada skenario yang ringkas (atau sengaja diringkaskan?). Sangat memenuhi kaidah film meski kubu sinis menuding data-data Hanung kurang akurat.
Di sisi lain, Lukman bak Jamie Foxx dalam Ray atau Sean Penn (Milk). Memainkan tokoh yang pernah hidup bukan hal mudah. Lukman memperlihatkan kejeniusan bermain mimik-gestur. Sesuatu yang sering ia perlihatkan, tapi tetap saja terlihat baru saat ia punya nama baru, Ahmad Dahlan. Patut dicatat, SP satu-satunya yang sanggup meraih 1 juta penonton tahun ini. Tak ada yang lain. Titik.

4. Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Pemain: Reza Rahadian, Asrul Dahlan, Jaja Mihardja, Slamet Rahardjo
Sutradara: Deddy Mizwar untuk Citra Sinema
Kecuali pawai iklan produk daging siap santap dan minuman rasa kelapa di sepanjang durasi, semua elemen di ALNI sangat menawan. Sekali lagi, Musfar Yassin membuktikan dirinya penggagas naskah orisinal terbaik 10 tahun terakhir. Dan Deddy membuktikan dirinya bukan hanya ahli akting, tapi juga sutradara brilian. Terbukti, ia terampil mengarahkan para pemain ALNI menjadi pelawak dengan penjiwaan serius. Inilah dark comedy terbaik tahun ini!
Dark comedy dengan ending paling membekas di hati tahun ini. Kami tak akan pernah lupa saat Muluk (Reza) berupaya menyelamatkan mantan-mantan copet dari kejaran Satpol. Ironisnya, ia malah ditangkap. Mantan-mantan copet yang tidak terima Muluk ditangkap mengejar mobil Satpol sekuat tenaga. Reza dalam ALNI bagaikan Julia Roberts dalam Monalisa Smile. Inspiratif, penuh dedikasi!

5. Rumah Dara (RD)
Pemain: Shareefa Danish, Imelda Therinne, Arifin Putra, Julie Estelle
Sutradara: Mo Brothers untuk Gorylah Pictures
Ya, untuk horor slasher, Rumah Dara bukan yang pertama. Tamara Bleszynski lewat Air Terjun Pengantin lahir lebih dulu dan jauh lebih laris. Tapi buat kami, Rumah Dara sangat menggugah selera! Diangkat dari Dara, film pendek karya Mo Bersaudara, RD punya premis yang bikin ngeri sekaligus mual. Bagaimana bila Anda terjebak di tempat antah berantah, ditawari makan daging yang ternyata daging manusia lalu Anda akan bernasib sama seperti daging yang siap disantap?
Hanya dengan latar rumah tua, Mo mencipta kengerian demi kengerian yang bikin kami ingin filmnya cepat selesai (karena tidak tahan melihat orang-orang dibantai dengan keji). Mo berhasil meracik slasher yang layak disandingkan dengan slasher Hollywood sekalipun. Plus akting Shareefa Danish dan Arifin Putra! Dua indikator yang membuat film ini layak dijadikan salah satu yang terbaik. Dan jangan lupa teriakan ibu Dara sambil membawa mesin gergaji, “Enaaaaaak, kan?!”
Category: ,

0 komentar:

Posting Komentar